Patmos adalah pulau dari kepulauan Dodekanese, terletak sekitar 55 Km barat daya dari tepi pantai Asia Kecil. Mungkin karena Pulau Patmos sepi dan tandus, maka dipakai sebagai tempat tawanan oleh pemerintahan Kekaisaran Romawi. Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos selama beberapa bulan. Saat berada disana, ia menerima wahyu dari TUHAN YESUS, dan disitu pula ditulis Kitab Wahyu (Wahyu 1:9). Rasul Yohanes dilepaskan dan meninggal dalam pemeerintahan Trajan. Tradisi menceritakan bahwa Rasul Yohanes meninggal dalam usia yang sangat tua. Ia minta dibawa ke daam gereja dan memberi nasihat kepada anggota jemaar: “Anak-anakku, kasihilah seorang akan yang lain” (Bandingkian. Yohanes 15:17)
Panjang Patmos sekitar 12 km dan lebar hamper 7 km. Pernah dianggap perbukitan berbongkol yang berapi, terpantul dalam gambaran di dalam kitab Wahyu. Garis pantai pulau vulkanis yang kecil ini sangat tidakk teratur dan tanahnya agak tandus dan berbatu-batu. Namun sekarang gandum, zaitun dan anggur dibudidayakan disana. Tampaknya karena letaknya yang terpencil, Patmos dan pulau-pulau lain di Laut Aegea digunakan sebagai tempat pengasingan. Sekarang ini Pulau Patmos termasuk dalam teritori negara Yunani.
Patmos adalah sebuah pulau kecil di Laut Aegea. Pulau ini merupakan bagian dari Prefektur Dodecanese, Yunani. Luas wilayahnnya 34,6 kilometer persegi dengan populasi sekitar 2.500 jiwa. Titik tertingginya ialah Profitis Ilias, 269 meter di atas permukaan laut. Tempat ini terkenal karena disebut dalam Kitab Wahyu sehingga Patmos menjadi tempat ziarah bagi orang Kristen. Pengunjung dapat melihat gua tempat Yohanes menerima penglihatan atau wahyu (Cave of Apocalyse, “Gua Wahyu”), dan sejumlah biara di pulau ini didedikasikan kepada Rasul Yohanes. Setelah wafatnya Yohanes sekitar tahun 100 masehi, beberapa basilica didirikan oleh orang Kristen di Pulau Patmos. Diantaranya “Grand Royal Basilica” untuk menghormati Rasul Yohanes, dibangun sekitar 300-350 di lokasi “Monastery of Saint John the Theologian” (“Biara Santo Yohanes sang Teolog”) berdiri saat ini.

Sekitar abad ke-7 sampai ke-9 pulau ini diserang oleh orang Muslim dimana Grand Basilica dihancurkan. Pada abad ke-11 Kaisar Bizantin, Alexios I Komnenos, memberikan otoritas penuh kepada Reverend Father Christodoulos atas pulau Patmos, termasuk izin mendirikan biara di pulau itu. Pembangunan biara dimulai pada tahun 1101.
Penduduk berkembang dengan tambahan imigran dari kekaisaran Bizantin yang lari setelah jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 dan imigran dari pulau Kreta setelah jatuhnya Candia pada tahun 1669. Pulau Patmos ini kemudian di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman selama bertahun-tahun, tetapi mendapatkan hak-hak istimewa, terutama berhubungan dengan perdagangan bebas pajak oleh biara yang disahkan dengan dokumen kekaisaran Otoman yang disimpan di perpustakaan.
Pada tahun 1912, berkaitan dengan perang Turki-Italia, pasukan Italia menduduki seluruh kepulauan Dodecanese, termasuk Patmos. Italia tetap berkuasa sampai yahun 1943, ketika Nazi Jerman mengambil alih pulau ini. Pada tahun 1945, pasukan Jerman meninggalkan pulau ini dan Patmos berdiri sendiri sampai tahun 1948, ketika Bersama seluruh kepulauan Dodecanese, masuk ke dalam negara Yunani merdeka.
Sumber: Kerygma.