Laodikia

Loudikia terletak di perbukitan memanjang yang diapit sungai Asopus dan Caprus, yang bermuara ke sungai Lyous. Kota ini semula disebut Diospolis atau “Kota Zeus”. Kota Laodikia didirikan oleh Antiokhus dari Siria untuk istrinya, Laodike pada tahun 261-253 SM. Di kota ini berdiri salah satu gereja di Asia Kecil yang terdapat di Kitab Wahyu

Di Peta Alkitab kota Laodikia terletak di Asia Kecil. Kota ini hanya berjarak 40 mil dari kota Efesus. Kota Laodikia juga termasuk kota yang kaya pada saat pemerintahan Romawi. Sekarang kota ini berada di wilayah Negara Turki, dan kalua kita melihat reruntuhan kota Laodikia sekarang, kita dapat memjumpai bekas reruntuhan 3 gereja yang cukup besar dari peninggalan Romawi.

Dari bekas peninggalan gereja di Laodikia itu kita dapat melihat bahwa gereja-gereja saat itu adalah gereja-gereja yang kaya. Tetapi di samping kekayaannya, tidak ada satu pun kita baca di Alkitab yang menceritakan pelayanan-pelayanan dari kota Laodikia. Tetapi justru kota di tetangganya yaitu Efesus yang banyak tercatat di Alkitab tentang pelayan-pelayanannya

Sejak didirikan, Laodikia segera berkembang menjadi kota yang besar, ramai dan terkenal. Ada tiga ciri khas kota ini yang membuatnya terkenal kemana-mana.

  1. Laodikia terkenal sebagai salah satu pusat kegiatan perbankan dan keuangan terbesar. Karenanya, ia juga merupakan sebuah kota yang termakmur dan terkaya di dunia. Pada tahun 61, terjadi gempa bumi yang hebat dan sebagian kota ini hancur, ia menolak bantuan dari luar karena merasa cukup kaya untuk membangun kembali dirinya sendiri. Itulah “mentalitas Laodikia”, mareka tidak butuh siapa-siapa, kecuali dirinya sendiri.
  2. Laodikia termasyhur karena pakaian jadinya, khususnya yang terbuat dari wol. Bulu domba eks Laodikia terkenal lembut, mengkilap, serta berwarna hitam keungu-unguan. Bulu domba ini amat indah dan anggun, terutama bila dikenakan sebagai jubah kebesaran. Inilah “mentalitas Laodikia” yang lain, begitu bangga dan yakin diri akan kecantikan dan ketampanannya. Obsesinya adalah dikagumi orang.
  3. Laodikia terkenal karena mutu sekolah kedokterannya. Dua dokter alumni sekolah ini, Zeuxis dan Aleksander Filalethes, begitu menjulang reputasinya sehingga wajah dan nama mereka diabadikan di atas uang logam mereka. Namun yang membuat prestasi medis kota ini lebih melambung lagi adalah salep mata dan salep telinga yang mereka produksi. Tidak heran, orang-orang Laodikia merasa diri sehat selalu. Pendengaran dan penglihatan mereka istimewa.

Di antara ketujuh jemaat, Laodikia adalah jemaat ketujuh atau jemaat terakhir yang disapa Tuhan dalam kitab Wahyu. Jemaat Laodikia adalah jemaat yang istimewa karena menjadi satu satunya jemaat, diantara tujuh yang disebut, yang tentangnya Kristus cuma mencela. Tidak ada satu pun kalimat pujian yang diberikan kepada jemaat ini. Kecaman Yesus bahwa mereka miskin, buta dan telanjang (Wahyu 3:17b) merupakan kebalikan dari hal-hal untuk nama Laodikia ini terkenal!

Namun, walaupun mereka mendapat teguran yang keras, dalam Wahyu 3:18-19 mereka mendapatkan nasihat dari Tuhan, “Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dari dalam api, agar engkau menjjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan, dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barang siapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!”



Sumber: Kerygms

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai